Hal
hal bodoh
Beberapa
hari ini aku jadi keranjingan nonton Dragon ball tiap jam lima sore sambil
nunggu adzan maghrib. Tau Dragon Ball kan? Itu lho petualangan Sun Goku
mengumpulkan tujuh bola naga. Nah kalo bola naga itu udah ngumpul tujuh, akan
muncul Selong si dewa naga yang akan mengabulkan satu permintaaan. Hmm jujur
saja pas liat kartun ini diputar ulang di tv mulai dari awal, aku jadi ngerasa
gimana gitu. Jadi keinget masa kecil dan jadi sadar kalo waktu telah dengan
kejamnya berlalu dengan cepat he he.
Dragob
balll adalah serial kartun lama yang membuat hari minggu menjadi sangat
ditunggu. Udah jangan belagak nggak tau buat yang lahirnya taun 90 an. Dan setelah melihat kartun itu berasa nggak
sabar untuk mempraktekkan jurus-jurus
silatnya di rumah. Yah kamehame adalah jurus andalan waktu itu. nggak perlu
waktu lama untuk membuat rumah berantakan dengan aksi loncat-loncat dan lempar
bantal dan apapun selama benda itu lunak bareng kakak, dan adik perempuanku.
Umur kami yang tak terpaut jauh membuat kami jadi bisa saling mengerti dan kompak
dalam hal bikin rusuh ha ha. Bisa kalian tebak apa yang terjadi berikutnya? Yup
tepat sekali ibu datang dengan wajah galaknya membubarkan manusia super saiya
yang belagak jagoan mengacaukan
rumahnya. Hilang sudah jurus-jurus sakti kami. Aku dan dua sudaraku langsung
Berhamburan pergi begitu mendengar teriakan ibu Ha ha. Di usia ku sekarang kadang
kangen lho diomelin sama ibu. Apa harus berantakin rumah lagi ya? Biar diomelin
lagi. HMMM
Di
sela-sela iklan iseng aku pindah chanel hingga tanpa sengaja aku nemu wajah si
uya di sebuah stasiun tv. Aku udah ambil ancang-ancang kalo acaranya tentang
hipnotis aku bakalan pindah langsung. Ternyata bukan, walaupun sejenis. Tetep tentang explore masalah orang buat
dijadiin hiburan. Aku pindah lagi
chanel ternyata dragon ball belum main
iklannya banyak. Baiklah aku liat Uya lagi pengen tau aja acaranya seperti
apa. Jadi di acara itu Uya adalah orang
yang akan membantu seseorang menyelesaikan masalahya dengan orang lain. Kasusnya
waktu itu tentang seorang cowok yang nggak tega atau nggak bisa ngomong
langsung buat mutusin pacarnya. Dia minta tolong Uya untuk ngomong ke pacarnya.
Alasan
si cowok mutusin sih karena si cowok nggak bisa mencntai meski udah setahun
pacaran. Alasan yang menurutku dibuat-buat. Palingan juga dia dapat kenalan
cewek baru yang dia anggap lebih dari pacarnya yang sekarang dan tebakanku
benar. Beberapa saat kemudian si cewek yang mau di putusin di hadirkan. Si
cewek nangis-nangis nggak mau diputusin terlanjur sayang katanya. Si cewek
malah awalnya mengira diajak ke acara itu buat dilamar . Karena belakangan si
cowok bersikap lebih baik dari biasanya sama si cewek. Eh malah di putusin. Nah lho.
Kalo
yang lain host dan penonton si di studio waktu itu banyak yang nangis kasian
sama si cewek yang udah baik cantik nurut malah di putusin. (Oya Tips buat
cewek sesayang apapun kamu sama seseorang yang ada di dekatmu saat ini, biasa
aja tetep bikin penasaran, biar dia tak
merasa menang dan akhirnya bosan.). kalo aku sih lebih kasian sama si cowok.
Apa? Aneh ya. Tapi bener aku kasian sama si cowok. bukan apa apa, karena menurutku dua tahun kemudian si cewek
bakal tumbuh sangat kuat kadang bisa jadi seorang yang gila kerja sukses dalam
karir yah walaupun agak sulit kembali percaya soal cinta tapi begitu dapet dia
akan benar-benar dapat yang terbaik.
Kebalikannya si cowok dua tahun kemudian bakal mulai susah tidur dan mulai membandingkan dan terus
membandingkan. Secantik dan sehebat
apapun cewek yang ada di sisinya saat itu nggak akan banyak membantu. Dia akan
mulai sadar melewatkan sesuatu yang begitu indah, sebuah hal bodoh yang sering
dilakukan cowok. “Menyesal pernah menyakiti itu jauh lebih sakit daripada
terskiti ..” Nggak percaya? coba aja sendiri.
He he ( saranku sih jangan dicoba )
Ending
acara itu gimana aku nggak tau karena saat itu aku kembali nonton dragon ball.
Yah aku lebih memilih mengenang hal-hal yang indah dari pada mengenang hal-hal
yang bikin senam hati. Sebelum akhirnya
adzan maghrib berkumandang dan aku pun pergi ke mushola. Tanpa sadar di
perjalanan aku bernyanyi sebuah lagu yang anehnya aku nggak bisa lupa meski
mencoba untuk lupa.
Jawabnya
ada di ujung langit
Kita
kesana dengan seorang anak
Anak
yang tangkas
Dan
juga pemberaniiii
Tidak ada komentar:
Posting Komentar