Selamat malam. Ada yang kangen sama postinganku?! enggak ya?! ya sudah tak apa. Kali ini aku akan posting pengalaman mistikku yang kebetulan pernah dimuat di koran merapi Jogja. Judul awalnya Tindihan. tapi oleh redaktur diganti dengan judul di atas. Dalam penulisannya, aku pakai sudut pandang orang ketiga dan pakai nama Bambang haha entahlah nama itu terlintas begitu saja.. Peristiwa itu sendiri terjadi sudah lama sekali, tepatnya pas aku smp. yup sebuah cerita yang secara tak langsung mengajarkan aku untuk lebih menjaga kebersihan kamar. karena sejati mahluk-mahluk begitu suka dengan tempat kotor dan berdebu. kepanjangan ya kata pengantarnya?! maaf silahkan baca kalau begitu.
Tindihan
Di tengah malam, Bambang ngelilir
antara sadar dan tidak dalam keadaan gelap karena lampu kamarnya mati. Samar-samar dia melihat sosok bayangan dua orang wanita
seperti memakai mukenah berdiri di tepi ranjang menatapnya. Bambang mengira
bayangan yang dia lihat itu adalah dua orang adik perempuannya yang sengaja
ingin menakut-nakutinya. Bambang hapal betul watak dua orang adiknya yang memang suka usil.
“Dikira aku takut apa..”
batin Bambang yang kemudian menendang dua sosok bayangan wanita yang
memakai mukenah itu dengan kaki kanannya. “Daak”
Bambang merasakan
tubuhnya tak bisa lagi digerakkan setelah itu, nafasnya juga tiba-tiba menjadi
berat. Samar-samar Bambang melihat Dua sosok
bayangan wanita seperti memakai mukenah itu, secara bersamaan ngerakoti kedua lututnya. Bambang merasakan geli yang luar
biasa tapi hanya bisa pasrah karena kakinya tak bisa digerakkan, mulutnya juga
terkunci rapat tak bisa bersuara. Semakin dia mencoba berteriak dadanya semakin
terasa sesak. Bambang berusaha membuka matanya
yang setengah terbuka sambil merapal doa-doa yang dia bisa, tapi semakin Bambang
mencoba membaca doa-doa, dadanya makin terasa
sesak dan geli yang dia rasakan akibat lututnya dikrakoti dua bayangan
memakai mukenah itu makin terasa menyiksa.
“Haaah!”
Setelah beberapa saat, akhirnya dia berhasil
membuka kedua matanya dan bangkit dari tidur dengan nafas memburu. Ada rasa lega tubuhnya kembali bisa
digerakkan. Setengah sadar, dia menatap sekeliling kamarnya yang remang. Dua sosok wanita memakai mukenah
itu sudah tak terlihat. Tapi rasa geli bekas dikrakoti itu masih jelas terasa.
Bambang pun bergegas keluar kamar
setelah terbengong beberapa saat.
Bambang berjalan
cepat menuju ke ruang keluarga, di sana
dia melihat Bapaknya sedang melihat bola di tengah malam sambil merokok. Bambang
pun menceritakan kejadianya yang baru saja dia alami kepada bapaknya. Bapaknya
pun menyimak serius cerita Bambang.
“Itu tandanya kamarmu
kotor. Makanya sebelum tidur, bersihkan dulu. Kebasi kasurmu sampai tak berdebu insya alloh aman.” nasehat bapaknya seperti tak heran
dengan apa yang dialami Bambang.
Setelah peristiwa itu, Bambang selalu melakukan hal-hal
yang dinasehatkan bapaknya sebelum dia tidur dan Bambang pun tidak pernah lagi mengalami
tindihan. selesai.
Malang, 1 Ramadan.
Ibnu,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar