Jumat, 24 April 2020

Cerita mistik Tindihan


              Selamat malam. Ada yang kangen sama postinganku?! enggak ya?! ya  sudah tak apa. Kali ini aku akan posting pengalaman mistikku yang kebetulan pernah dimuat di koran merapi Jogja. Judul awalnya Tindihan. tapi oleh redaktur diganti dengan judul di atas. Dalam penulisannya, aku pakai sudut pandang orang ketiga dan pakai nama Bambang haha entahlah nama itu terlintas begitu saja.. Peristiwa itu sendiri terjadi sudah lama sekali, tepatnya pas aku smp. yup sebuah cerita yang secara tak langsung mengajarkan aku untuk lebih menjaga kebersihan kamar. karena sejati mahluk-mahluk begitu suka dengan tempat kotor dan berdebu. kepanjangan ya kata pengantarnya?! maaf silahkan baca kalau begitu.

Tindihan

               Di tengah malam, Bambang ngelilir antara sadar dan tidak dalam keadaan gelap karena lampu kamarnya mati.  Samar-samar  dia  melihat sosok bayangan dua orang wanita seperti memakai mukenah berdiri di tepi ranjang menatapnya. Bambang mengira bayangan yang dia lihat itu adalah dua orang adik perempuannya yang sengaja ingin menakut-nakutinya. Bambang hapal betul watak dua orang adiknya  yang memang suka usil.

            “Dikira aku takut apa..” batin Bambang yang kemudian   menendang dua sosok bayangan wanita yang memakai mukenah itu dengan kaki kanannya. “Daak” 

              Bambang merasakan tubuhnya tak bisa lagi digerakkan setelah itu, nafasnya juga tiba-tiba menjadi berat. Samar-samar Bambang melihat   Dua sosok bayangan wanita seperti memakai mukenah itu, secara bersamaan ngerakoti kedua  lututnya. Bambang merasakan geli yang luar biasa tapi hanya bisa pasrah karena kakinya tak bisa digerakkan, mulutnya juga terkunci rapat tak bisa bersuara. Semakin dia mencoba berteriak dadanya semakin terasa sesak. Bambang berusaha  membuka matanya yang setengah terbuka sambil merapal doa-doa yang dia bisa, tapi semakin Bambang mencoba membaca doa-doa,  dadanya makin terasa sesak dan geli yang dia rasakan akibat lututnya dikrakoti dua bayangan memakai mukenah itu makin terasa menyiksa.

              “Haaah!” 
              Setelah beberapa saat, akhirnya dia berhasil membuka kedua matanya dan bangkit dari tidur dengan nafas memburu.  Ada rasa lega tubuhnya kembali bisa digerakkan. Setengah sadar, dia menatap sekeliling kamarnya  yang remang. Dua sosok wanita memakai mukenah itu sudah tak terlihat. Tapi rasa geli bekas dikrakoti itu masih jelas terasa. Bambang pun bergegas  keluar kamar setelah terbengong beberapa saat.

             Bambang berjalan cepat  menuju ke ruang keluarga, di sana dia melihat Bapaknya sedang melihat bola di tengah malam sambil merokok. Bambang pun menceritakan kejadianya yang baru saja dia alami kepada bapaknya. Bapaknya pun menyimak serius cerita Bambang.

             “Itu tandanya kamarmu kotor. Makanya sebelum tidur, bersihkan dulu. Kebasi kasurmu  sampai tak berdebu insya alloh aman.” nasehat bapaknya seperti tak heran dengan apa yang dialami Bambang.

            Setelah peristiwa itu, Bambang selalu melakukan hal-hal yang dinasehatkan bapaknya sebelum dia tidur dan  Bambang pun tidak pernah lagi mengalami tindihan. selesai.
Malang, 1 Ramadan.
Ibnu,



Tidak ada komentar:

Posting Komentar